Mengembalikan Suasana Keluarga Harmonis - Tidak bisa kita sangkal, suasana keluarga harmonis adalah dambaan setiap orang yang telah membangun rumah tangga dan memiliki anak turun.
Wajar, sebab siapa sih orangnya yang tidak ingin memiliki keluarga yang selalu rukun, kompak dan saling percaya? Tentunya, semua orang mendambakan lingkungan keluarga yang senantiasa seperti itu.
Atau ada juga dari pembaca yang pernah merasakan suasana keluarga harmonis akan tetapi suasana tersebut hilang bagai ditelan bumi, kenapa bisa seperti itu? Tentunya ada penyebabnya – tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, bukan?
Berikut ini beberapa faktor penyebab ketidakharmonisan dalam keluarga.
Faktor Ekonomi
Setelah menjalani kehidupan rumah tangga, setiap pasangan suami istri wajar bila menghadapi rintangan dan cobaan dalam melaluinya. Cobaan yang jamak terjadi pada setiap pasutri yang tengah berumahtangga adalah faktor ekonomi.
Seperti kita fahami bahwa ada begitu banyak kebutuhan ketika berumahtangga. Kondisi seperti itu membutuhkan perekonomian rumah tangga yang stabil atau lancar. Apabila pasutri tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya yang berulang-ulang maka di sini awal dari sebuah ketidakharmonisan akan muncul.
Perselisihan hingga pertengkaran akan mewarnai di saat rumah tangga nampak morat-marit sebab persoalan ekonomi tersebut. Jika masing-masing pribadi baik suami atau istri tidak bisa menguasai emosinya maka keluarga tidak harmonis akan selalu meliputinya. Dari sini mulai ada korban, siapa lagi kalau bukan anak-anak.
Oleh karena itu, perlu sikap sabar, mengalah serta pemaaf agar di setiap terjadi perselisihan cepat terselesaikan sehingga tidak sampai terjadi pertengkaran. Sebuah pertengkaran saja bisa menjadi awal buruk bagi siapa saja yang ada di lingkungan keluarga. Contohnya anak akan stress – bila sudah tertekan ini bisa menimbulkan dampak negatif. Anak-anak tidak bisa kosenstrasi saat belajar, pemurung hingga kehilangan rasa percaya diri dalam pergaulan.
Maka seorang bapak selaku kepala keluarga dituntut mampu mengendalikan roda rumah tangga atau keluarga sehingga bisa mempertahankan keluarga harmonis.
Miskinnya Komunikasi
Pemicu ketidakharmonisan lain dalam menjalani kehidupan keluarga adalah miskinnya komunikasi. Tidak ada keefektifan dalam keluarga saat berkomunikasi mampu membawa kondisi keluarga yang tidak harmonis. Sebab komunikasi yang baik mampu menekan kesalahfahaman.
Sementara kesalahpahaman adalah kunci utama dari pertengkaran yang sangat patut untuk dihindari. Karena itu, dalam membangun keluarga komunikasi efektif sangat diperlukan ketika ingin memiliki keluarga harmonis.
Bisa dimulai oleh siapa saja akan tetapi sosok pemimpin tetap diperlukan dalam membuka komunikasi. Untuk itu, setiap kepala keluarga harus mampu mengemas dengan cara-cara yang sederhana saat memulai komunikasi dengan setiap individu di dalam keluarga.
Bicara mengemas komunikasi efektif dalam keluarga diperlukan kreatifitas agar tidak monoton dan kaku. Usahakan selalu timbul suasana hangat dan penuh keakraban. Pengambilan tempat berkumpul yang baik pun berperan penting ketika keluarga berencana membangun komunikasi.
Ruang keluarga dengan pencahayaan yang cukup dan tempatnya bersih akan membantu memberikan suasana hati yang gembira. Berbeda bila berada di tempat yang kotor serta ruangan yang diterangi lampu seadanya saja. Hal lain yang takkalah penting adalah menyiapkan makanan ringan serta minuman ketika keluarga berkumpul.
Teh Sariwangi bisa Anda coba jadikan sebagai minuman ketika menyajikan makanan ringan sebagai cemilan saat kumpul keluarga. Tahukah Anda? Dengan seringnya berbagi cerita dan memupuk kebersamaan Anda akan tahu apa yang tengah dirasakan oleh suami, istri atau anak-anak Anda.
Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama tentang kesempatan mengetahui apa yang sedang dirasakan dan dibutuhkan.
Itulah sekilas informasi tentang keluarga harmonis dan bagaimana cara untuk mengembalikan suasana keluarga harmonis. Masih banyak kiat-kiat lain yang bisa dilakukan namun dengan artikel kali ini, mudah-mudahan bisa memotivasi Anda atau siapa saja yang tengah mencoba membangun dan rindu dengan keluarga harmonis. [w3/12-ibd]
Wajar, sebab siapa sih orangnya yang tidak ingin memiliki keluarga yang selalu rukun, kompak dan saling percaya? Tentunya, semua orang mendambakan lingkungan keluarga yang senantiasa seperti itu.
Atau ada juga dari pembaca yang pernah merasakan suasana keluarga harmonis akan tetapi suasana tersebut hilang bagai ditelan bumi, kenapa bisa seperti itu? Tentunya ada penyebabnya – tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, bukan?
Berikut ini beberapa faktor penyebab ketidakharmonisan dalam keluarga.
Faktor Ekonomi
Setelah menjalani kehidupan rumah tangga, setiap pasangan suami istri wajar bila menghadapi rintangan dan cobaan dalam melaluinya. Cobaan yang jamak terjadi pada setiap pasutri yang tengah berumahtangga adalah faktor ekonomi.
Seperti kita fahami bahwa ada begitu banyak kebutuhan ketika berumahtangga. Kondisi seperti itu membutuhkan perekonomian rumah tangga yang stabil atau lancar. Apabila pasutri tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya yang berulang-ulang maka di sini awal dari sebuah ketidakharmonisan akan muncul.
Perselisihan hingga pertengkaran akan mewarnai di saat rumah tangga nampak morat-marit sebab persoalan ekonomi tersebut. Jika masing-masing pribadi baik suami atau istri tidak bisa menguasai emosinya maka keluarga tidak harmonis akan selalu meliputinya. Dari sini mulai ada korban, siapa lagi kalau bukan anak-anak.
Oleh karena itu, perlu sikap sabar, mengalah serta pemaaf agar di setiap terjadi perselisihan cepat terselesaikan sehingga tidak sampai terjadi pertengkaran. Sebuah pertengkaran saja bisa menjadi awal buruk bagi siapa saja yang ada di lingkungan keluarga. Contohnya anak akan stress – bila sudah tertekan ini bisa menimbulkan dampak negatif. Anak-anak tidak bisa kosenstrasi saat belajar, pemurung hingga kehilangan rasa percaya diri dalam pergaulan.
Maka seorang bapak selaku kepala keluarga dituntut mampu mengendalikan roda rumah tangga atau keluarga sehingga bisa mempertahankan keluarga harmonis.
Miskinnya Komunikasi
Pemicu ketidakharmonisan lain dalam menjalani kehidupan keluarga adalah miskinnya komunikasi. Tidak ada keefektifan dalam keluarga saat berkomunikasi mampu membawa kondisi keluarga yang tidak harmonis. Sebab komunikasi yang baik mampu menekan kesalahfahaman.
Sementara kesalahpahaman adalah kunci utama dari pertengkaran yang sangat patut untuk dihindari. Karena itu, dalam membangun keluarga komunikasi efektif sangat diperlukan ketika ingin memiliki keluarga harmonis.
Bisa dimulai oleh siapa saja akan tetapi sosok pemimpin tetap diperlukan dalam membuka komunikasi. Untuk itu, setiap kepala keluarga harus mampu mengemas dengan cara-cara yang sederhana saat memulai komunikasi dengan setiap individu di dalam keluarga.
Bicara mengemas komunikasi efektif dalam keluarga diperlukan kreatifitas agar tidak monoton dan kaku. Usahakan selalu timbul suasana hangat dan penuh keakraban. Pengambilan tempat berkumpul yang baik pun berperan penting ketika keluarga berencana membangun komunikasi.
Ruang keluarga dengan pencahayaan yang cukup dan tempatnya bersih akan membantu memberikan suasana hati yang gembira. Berbeda bila berada di tempat yang kotor serta ruangan yang diterangi lampu seadanya saja. Hal lain yang takkalah penting adalah menyiapkan makanan ringan serta minuman ketika keluarga berkumpul.
Teh Sariwangi bisa Anda coba jadikan sebagai minuman ketika menyajikan makanan ringan sebagai cemilan saat kumpul keluarga. Tahukah Anda? Dengan seringnya berbagi cerita dan memupuk kebersamaan Anda akan tahu apa yang tengah dirasakan oleh suami, istri atau anak-anak Anda.
Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama tentang kesempatan mengetahui apa yang sedang dirasakan dan dibutuhkan.
Ilustrasi [internet] |